Hallo pembaca setia
OASIS !!
Dirubik figur OASIS edisi NEW SPIRIT ini akan di isi oleh kak Grace Shela Wirawaty atau yang hangat disapa kak Shela.
Nah,berikut adalah profil singkat dari kak Shela beserta hasil wawancara divisi litelatur dengan kak Shela.
Grace Shela Wirawaty, lahir di Kebanjahe, 21 Agustus 1993. Sosok kak Shela ini ternyata hobby membaca buku, nonton,dan mendengarkan musik. Kak Shela ini juga punya prestasi mengagumkan di bidang akademik seperti Peringkat 2 Olimpiade Biologi se Bandung Timur , Peringkat 10 se Kota Bandung,Finalis Statistika Ria IPB dan Semifinalis National Statistic Challenge (NSC) Universitas Brawijaya. Kak Shela ini juga telah lulus dengan predikat Cum Laude dari Departemen Statistika Unpad dan hanya di tempuh dalam waktu 3,5 Tahun.
Namun dibalik itu semua ternyata dia memiliki motto hidup yaitu,
“Lakukan apa yang menjadi bagianmu, dan serahkan sisanya pada Tuhan”
Lalu bagaimana
pendapat kak Shela dengan pertanyaan divisi litelatur yak?
Nah berikut Hasilnya.
Nah berikut Hasilnya.
Menurut Kak Shela , kita yang sedang berkuliah pasti
ingin cepat lulus dengan IPK yang cum laude. Jadi , tips dari Kak Shela
agar bisa lulus cepat dan dengan ipk
tinggi bagaimana nih kak ?
Kalau menurut saya, sebenarnya bukan lulus cepat, tetapi lulus di waktu yang tepat. Jadi untuk setiap mahasiswa dan fakultas pasti beda beda, ga terpatok di 3.5 tahun aja. Tapi kalau boleh berbagi sedikit tips biar lulus cepat dan ipk tinggi.
Kalau menurut saya, sebenarnya bukan lulus cepat, tetapi lulus di waktu yang tepat. Jadi untuk setiap mahasiswa dan fakultas pasti beda beda, ga terpatok di 3.5 tahun aja. Tapi kalau boleh berbagi sedikit tips biar lulus cepat dan ipk tinggi.
1. Berharap dan
mengandalkan Tuhan. Saya percaya apapun yang terjadi dalam hidup ini, itu semua
karena anugrah Tuhan, bukan karena kuat dan gagahnya kita. Jadi ketika kita
ingin melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu, baik dalam aspek apapun dalam
hidup kita, sebaiknya kita tanya Tuhan apakah ini selaras dengan keinginan
Tuhan atau tidak.
2. Tentukan apa yang
jadi prioritas kita. Nomor 1 pasti Tuhan, nomor 2 keluarga, sisanya tergantung
pribadi masing masing. Biasanya prioritas berikutnya adalah kuliah, baru
organisasi/pelayanan, dll. Menentukan prioritas membantu kita berkomitmen dalam
menjalankan aktivitas kita. Jadi mengurangi adanya kegalauan apakah memilih
aktivitas A atau aktivitas B.
3. Lakukan dengan
hati. Seperti yang Alkitab bilang lakukan semuanya seperti kita melakukannya
untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Baik itu tugas, ujian, atau pelayanan kalau
dikerjain dengan hati, rasa puasnya akan berbeda walaupun kadang kadang
hasilnya pun tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Meskipun begitu,
melakukan segalanya dengan hati akan menambah antusias dan semangat kita.
4. Temukan gaya
belajarmu. Gaya belajar setiap orang berbeda-beda. Apakah itu audio style,
visual style, atau seperti apa. Ada mahasiswa yang hanya fokus dalam ruang
kelas, ada yang harus diulang ulang di kosan. Jadi ketika kita paham bagaimana
gaya belajar kita, itu akan memaksimalkan proses belajar kita.
5. Mengasihi dan
menghormati dosen dan civitas akademika yang ada. Jangan lupa mendoakan dosen
dosen dan TU yang terlibat dalam proses aktivitas perkuliahan kita, khususnya
dosen pembimbing dan penguji (saat menghadapi TA)
6. Jangan lupa juga
melakukan hobby kita. Aktivitas tersebut dapat merefresh otak kita.
Sebagai anak Tuhan bagaimana caranya supaya kita jadi
garam dan terang dunia di lingkungan kampus ?
Yang pertama adalah kita harus bersyukur dengan status kita sebagai seorang Kristen dan sadar kalau itu bukan suatu beban walaupun hanya minoritas. Untuk menjadi garam dan terang dunia beberapa tips yang bisa saya bagi:
1. Hidup bergaul erat
dengan Tuhan. Untuk menjadi terang dunia, kita harus selalu tersambung dengan
sumber cahayanya, yaitu Tuhan sendiri. Disiplinkan hidup kita dengan aktivitas
rohani seperti ibadah hari Minggu, saat teduh, persekutuan PMK, KTB, dll. Saya
akui memang tidak mudah, sebagai manusia kita pasti kadang-kadang malas, saya
juga masih harus belajar lebih banyak. Tapi jangan pernah menyerah.
2. Belajar memberi
respon yang tepat. Karena menurut saya
masalah yang dialami oleh semua orang adalah sama, yang membedakan adalah
bagaimana respon kita dalam menghadapi masalah itu. Berilah respon yang tepat
saat menghadapi masalah. Kadang kita merasa tidak ada orang yang memperhatikan
kita, tapi percayalah orang disekitar kita menantikan bagaimana kita merespon
sesuatu. Beberapa cara praktis yang saya sarankan adalah selalu tersenyum,
bersyukur, dan jangan pernah mengeluh. Sederhana memang, tetapi sering kali
kita lupa melakukannya.
3. Mengasihi
lingkungan sekitar kita. Menurut saya ini yang paling sulit karena mengasihi
orang yang mengasihi kita juga itu udah biasa, tetapi mengasihi orang yang
mengucilkan kita bagaimana? Nah. Inilah tantangan yang kita hadapi. Memang ga
mudah,kita harus bersedia merendahkan diri atau mengabaikan ego kita, tapi
untuk memberi rasa buat sekitar kita ada harga yang harus dibayar, bukan?
4. Totalitas dalam
setiap aktivitas yang kita lakukan. Baik itu dalam tugas, organisasi, atau
pelayanan. Karena kita tau, sebagai anak Tuhan, kita melakukan segala
sesuatunya untuk Tuhan bukan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar