Jumat, 14 April 2017

[Renungan] Urgensi Doa


Doa merupakan nafas hidup orang percaya dan media untuk kita berkomunikasi dengan Tuhan. Dari pengertian tersebut, bisa kita simpulkan bahwa doa bisa dilakukan setiap saat dan tidak ada patokan yang baku bagaimana kita harus berdoa.

Kita bisa belajar dari doa yang diajarkan Yesus kepada muridNya (Matius 5:5-14).
Hal-hal yang diungkapkan dalam Doa (1 Tim. 2: 1): Pujian, Penyembahan, Permohonan, Minta Ampun, Doa Syafaat, dan Ucapan Syukur.

Jenis-jenis Doa:
  •  Doa yang lahir dari iman (Yakobus 5:15): Doa kesembuhan, Doa minta ampun.
  •  Doa yang sehati (Kis. 1:14): Doa bersama.
  • Doa permintaan (Filipi 4:6).
  • Doa Ucapan Syukur (Filipi 4:6).
  • Doa Penyembahan: Mengucapkan keagungan Tuhan (Mazmur Daud).
  • Doa Penyerahan (Matius 26:39): Rencana-rencana kita di masa depan, persoalan-persoalan yang dihadapi.
  • Doa Syafaat (1 Tim. 2:1; Yoh. 17).
  • Doa minta perlindungan dan mendoakan musuh (Mzm. 7; Mzm. 55; Mzm. 69).

Kapan dan saat kondisi bagaimana kita mengungkapkan Doa kita dengan bersuara?
Saat Doa bersama, saat mendoakan orang lain, dan saat tertekan.

Hal ini dilakukan agar apa yang kita doakan bisa diaminkan oleh orang yang mendengar Doa kita dan menguatkan iman mereka.

Peran Roh Kudus dalam Doa kita (1 Kor. 14:14-15; Roma 8:26-27):
  • Ketika kita tidak tahu lagi apa yang harus diucapkan, Roh membantu kita untuk berdoa kepada Allah dengan keluhan yang tak terucapkan.
  • Dengan berbahasa lidah, roh kita dibangun dan dikuatkan. Ketika dikaruniakan untuk menafsirkan, maka Doa dalam bahasa lidah bisa membangun jemaat.
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar