Selasa, 25 Agustus 2015

LGBT dari Sudut Pandang Alkitab




Shalom, pembaca setia blog PMK MISIOLOGI UNPAD!

“Selamat atas telah di sahkannya LGBT (Lesbi Gay Bisexual Transgender) di Amerika Serikat”. Mungkin kalimat-kalimat sejenis itulah yang baru-baru ini kita dengar dari televisi kita atau dari internet. Ya, Semenjak Juni Kemarin, Amerika Serikat telah resmi mengesahkan hubungan antar LGBT. Keputusan ini merupakan keputusan secara  konstitusional yang didukung oleh paham persamaan hak, sehingga kaum LGBT dianggap perlu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pengakuan hubungan pernikahan di mata negara. Oleh katena itu, keputusan yang diambil Amerika tersebut jelas merupakan keputusan Negara dan tidak membawa paham keagamaan.
Jadi bagaimana pandangan Agama itu sendiri mengenai LGBT? Bagaimana pandangan kita yang seharusnya terhadap LGBT sebagai orang Kristen yang pahamnya dilandasi oleh Alkitab?
Mari kita mulai dengan kesimpulan, yaitu Alkitab jelas menentang LGBT. Kenapa?
Pada mulanya Tuhan hanya menciptakan laki-laki yaitu Adam, kemudian Tuhan Berfirman “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia” (Kejadian 2 : 18), maka diciptakan-Nya perempuan yaitu Hawa. Kenapa Tuhan tidak menciptakan Hawa sebagai laki-laki? Ini berarti Tuhan menghendaki perempuanlah yang menjadi penolong yang sepadan bagi laki laki.
Selain itu, apa yang menjadi perintah pertama yang Tuhan berikan kepada manusia? Kejadian 1:28 mengatakan [Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka : “Beranakcuculah dan bertambah banyak; Penuhilah bumi dan taklukkanlah itu ...]. Apakah hubungan antar laki-laki atau antar perempuan dapat menghasilkan anak cucu? Tentu tidak. Jadi bukan itulah yang Tuhan kehendaki, melainkan hubungan suami istri yang diberkati Tuhan terlebih dulu.
Alkitab juga jelas menegaskan dalam kisah Sodom dan Gomora, dimana negreri yang dipenuhi dengan kaum homoseksual ini Tuhan hancurkan sebagai hukuman atas dosa homoseksual tersbebut (baca Kejadian 19). Selain itu, banyak ayat Alkitab lainnya yang menegaskan bahwa perilaku homoseks merupakan dosa.
Jadi Bagaimana kita harus bersikap terhadap kaum LGBT?
Mari kita kembali ke hukum yang terutama, yaitu “Kasih”. Salah satu hukum Kasih berbunyi “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kaum LGBT juga manusia, tentu kita harus mengasihi mereka. Saat kita mengasihi mereka, kita akan melakukan yang baik untuk mereka. Saat kita tahu bahwa sikap mereka salah, kita harus menegur mereka. Memberitahukan kebenaran pada mereka dan membawa mereka ke jalan yang benar, yaitu dengan meninggalkan perilaku homoseksual mereka. LGBT bukanlah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Selama mau mendekatkan diri kepada Tuhan dan berdoa meminta tolong, Tuhan akan mendengar dan memberi jalan keluar.




RK
Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar