“LGBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan
menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini
lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.” hal inilah yang
dikatakan oleh Wikipedia.
Entah mengapa fenomena
LGBT tiba-tiba saja menguap di awal tahun 2016, bukan hanya di kanca
internasional, dimana beberapa Negara telah melegalisasi pernikahan para kaum
LGBT. Di Indonesia sendiri kasus ini menjadi perbincangan hangat setelah
beberapa artis dituding terlibat di dalamnya.
"Kita
tidak boleh memusuhi dan membenci mereka sebagai warga negara, tapi bukan
berarti kita membenarkan dan membiarkan gerakan LGBT menggeser nilai-nilai
agama dan kepribadian bangsa," ungkap Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin
dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan,
Jakarta, Rabu (16/2/2016).
Masyarakat sendiri memiliki sikap
yang berbeda-beda menanggapi permasalahan ini, dari yang sangat risih sampai
kepada yang sama sekali tidak peduli. Dari sudut pandang Alkitab sendiri LGBT
merupakan hal yang jelas salah, tetapi perlu diperhatikan juga bahwa Alkitab
menginginkan umatnya menjadi Garam dan
Terang Dunia (Mat 5:13-16). Yesus datang ke dunia untuk mencari yang hilang
(Luk 19:10), Dia mengasihi orang berdosa tetapi membeci dosanya. Umat Kristiani
melalui ayat tersebut diajak untuk meneladani cara hidup Yesus dalam menanggapi
fenomena LGBT.
Mungkin sebagaian besar orang hanya
dapat menyalahkan kelompok ini, ya benar bahwa yang mereka lakukan salah.
Tetapi kita bukanlah pihak yang berhak untuk menghakimi mereka, tugas kita
adalah mencoba menyelamatkan mereka. Merasa hal itu tidak mungkin? Memang hal
yang mustahil bila melakukannya dengan kekuatan kita manusia, tetapi hal itu
jelas tidak mustahil bagi Tuhan. Sesungguhnya Tuhanlah yang bekerja melalui
kita, sedangkan kita hanyalah sebuah perantara. Karena itu percayalah dan
selamatkan mereka untuk pertobatan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar