Namaku Jason Chang. Orang banyak mengenalku
sebagai penulis lagu rohani Sentuh Hatiku. Jauh sebelum kondisiku sekarang, aku
mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan.
Aku lahir dari keluarga yang ekonominya jauh
dari kecukupan. Untuk makan saja, aku dan saudara-saudaraku seringkali makan
makanan seadanya. Nasi sama garam adalah sarapan pagi aku dan sekeluarga.
Aku tidak terima dengan kondisi serba sulit
ini. Aku pun akhirnya suka membayangkan hidup di dalam keluarga yang lebih
sejahtera dimana apa yang aku minta pasti dikabulkan. Namun seiring waktu,
angan-anganku tetaplah hanya menjadi angan-angan.
Beranjak SMA, sisi pemberontakanku makin
menjadi-jadi. Sepanjang waktu itu aku pun terus menerus membuat orang tua
khususnya mama bersedih. Tak ada rasa bersalah ketika aku tidak mendengarkannya
atau mengatakan sesuatu yang menyakiti hatinya.
Hingga sampai satu ketika, dalam sebuah
pertengkaran. Tanganku mengayun ke muka mama. Aku kaget..aku shock. Rasa
penyesalan sangat pun muncul di hatiku. Malam demi malam aku selalu teringat
pada peristiwa itu. Lewat hal tersebut, aku justru mendekat pada Tuhan. Sebuah
tindakan pertobatan pun kuambil hari itu.
Setelah Tuhan Yesus tinggal secara pribadi di
dalamku, aku menjadi orang yang suka berdoa. Di dalam doa-doaku banyak
kuselipkan impianku pada-Nya. Aku tahu bahwa suatu saat aku bisa memberkati
keluargaku.
Masuk masa kuliah, keadaan ekonomi aku dan
keluarga bukan semakin membaik. Aku kerap kali terlilit biaya kostan dan bahkan
biaya untuk mengikuti mata kuliah yang kujalani. Agar tidak membebankan mama,
aku suka sekali mengikuti berbagai kompetisi.
Tahun 1998, aku ikutan lomba makan mie instan.
Aku tahu sainganku banyak dan berat-berat. Namun aku berserah pada Tuhan. Aku
berdoa sebelum lomba kujalani. Puji Tuhan, aku menjadi pemenangnya.
Selesai kuliah, aku masuk ke dalam dunia
pekerjaan. Kupikir bekerja di perkantoran akan mampu mengangkat perekonomianku.
Ternyata, pikiranku salah. Pada banyak kejadian, aku justru banyak mengalami
kekurangan. Aku pun banting stir dan beralih ke dunia kuliner.
Di dunia masak-memasak ini, aku menemukan
kesenangan. Namun, karena aku jatuh sakit, kutinggalkan bidang yang kusukai
ini. Musik menjadi perlabuhanku selanjutnya. Bermodalkan kebisaan bermain
piano, aku pun mulai mengarang lagu.
Dengan keberanian, aku menawarkan lagu-laguku
ke sejumlah label musik. Akan tetapi, penolakan demi penolakan yang kuterima.
Sampai satu ketika, salah satu pihak televisi swasta meminta laguku berjudul
Sentuh Hatiku untuk dijadikan soundtrack sebuah tayangan sinetron natal.
Aku senang sekali mendapatkan tawaran itu dan
diluar dugaanku lagu "Sentuh Hatiku" banyak disukai oleh masyarakat
Indonesia.
Perlahan tapi pasti, dimulai dari 2008 lalu ke
2009, karyaku terus mendapatkan apresiasi positif dari pasar. Oleh karena
anugerah Tuhan, aku pun saat itu sudah bisa membelikan sebuah rumah untuk mama
saya, mobil, bahkan ruko yang saya persembahkan untuk mama.
Melihat semua berkat dan kehidupanku sekarang,
aku mengimani bahwa Tuhan tidak pernah iseng menciptakan manusia. Dia selalu
mempunyai rencana hebat bagi setiap kita. Kalau pun sekarang aku
diperhadapkan dengan kesulitan, aku percaya ada kekuatan yang diberikan Tuhan
bagi hidupku. Aku tahu sesaat aku berhasil melewatinya, kebaikan-kebaikanNya
akan memenuhi hidupku senantiasa.
Sumber :
Jason Chang
http://www.jawaban.com/read/article/id/2013/03/22%2017:00:00/78/130322160842/Kisah-Nyata-Jason-Chang,-Sang-Penulis-Lagu-Sentuh-Hatiku