Kamis, 26 Februari 2015

Renungan


OLD AND NEW
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Sewaktu saya masih kecil, bioskop setiap tahunnya menyajikan acara spesial yang mereka sebut dengan "Old and New". Di tahun 70an akhir hingga 80an bioskop ramai dikunjungi penonton yang ingin melewatkan malam tahun barunya dengan menikmati sajian dua film sekaligus. Tiketnya tidak cuma bisa didapat di bioskop tapi juga dijual pada beberapa gerai rekanan mereka. Bioskop-bioskop yang ada umumnya menyajikan beberapa alternatif gabungan film sehingga kita bisa memilih terlebih dahulu kombinasi mana yang lebih menarik. Selain dalam hal kombinasi dua film di bioskop, frase "Old and New" juga banyak dipakai dalam acara-acara yang menyambut datangnya tahun baru terutama yang mulai di penghujung tahun dan berakhir setelah memasuki tahun yang baru alias lewat jam 12 tengah malam. Kata 'old' mengacu kepada tahun yang lama sedang 'new' kepada tahun yang baru. Karena itulah pemakaian 'old and new' disukai banyak orang yang mengadakan acara lintas tengah malam pada hari terakhir di sebuah tahun.

Sebagian dari kita rajin membuat daftar harapan untuk dicapai pada tahun yang baru yang dikenal dengan "new year resolution". Selain pencapaian-pencapaian dalam hal karir dan pendidikan, orang biasanya menuliskan apa kebiasaan jelek yang hendak dirubah. Ada yang berhasil, banyak pula yang tidak bertahan lama, kembali lagi kepada kebiasaan buruknya semula. Apa yang saya perhatikan adalah sebuah fakta bahwa kita semua punya tekad untuk menjadi lebih baik tetapi sulit dalam mencapainya. Rata-rata kembali lagi kepada perilakunya yang lama, yang dikuasai oleh berbagai keinginan daging yang sulit untuk dilepaskan.

Sulit? Mungkin ya. Tetapi bukan tidak bisa, karena firman Tuhan dengan jelas sudah menyatakan bahwa kalau kita ada di dalam Kristus, kita seharusnya otomatis menjadi ciptaan baru. Ayatnya berkata: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Sebuah hubungan baru dengan Tuhan, sebuah perdamaian pun kita peroleh lewat Kristus (ay 18). Kita pun dilayakkan untuk menerima janji-janji Tuhan, hingga memperoleh kehidupan kekal. Kita sekarang bisa masuk ke hadirat Tuhan, bisa menikmati hubungan indah denganNya. Menerima anugerah sebagai ciptaan baru seharusnya memampukan kita untuk menaklukkan keinginan daging dan beralih hidup oleh Roh. Kehidupan seorang ciptaan baru sudah seharusnya memiliki Roh yang penuh buah. "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,kelemahlembutan, penguasaan diri..." (Galatia 5:22-23). Inilah buah-buah Roh yang harus terus kita hasilkan, menggantikan manusia lama kita yang penuh dengan pelanggaran dan pembiaran akan dosa.

Satu hal yang harus kita ingat adalah bahwa kita tidak akan bisa secara penuh menjadi manusia baru kalau kita masih mengenakan manusia lama kita. Jika anda suatu hari pulang dengan baju kotor dan penuh keringat, anda tentu harus mandi dulu membersihkan tubuh sebelum mengenakan baju yang bersih bukan? Demikian pula dengan hubungan antara manusia lama dan baru. Kita yang tadinya berlumur lumpur dosa kini diberikan sebuah kondisi baru yang bersih lewat pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Tapi bisakah kita menghidupi keberadaan kita sebagai ciptaan baru, sebagai manusia baru dengan sempurna jika kita masih enggan melepas sisa-sisa kekotoran manusia lama kita?Bottom of Form

Paulus menggarisbawahi pentingnya melepaskan semua kelakuan atau kebiasaan buruk yang mungkin pernah kita lakukan sebelum bertobat. "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka)." (Kolose 3:5-6). Dulu mungkin kita menuruti berbagai keinginan daging seperti itu, bahkan mungkin juga kita sempat dikuasai olehnya. Tapi sekarang hendaknya kita membuang semuanya itu secara tuntas. "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya." (ay 8-10). Perhatikanlah dengan baik, jangan biarkan diri masih kotor ketika mengenakan "baju bersih", dan jangan kenakan lagi "baju kotor" jika kita sudah memakai yang bersih. Karena biar bagaimanapun kita tidak akan pernah bisa benar-benar bersih apabila kekotoran masih ada tersimpan dalam diri kita. Yang lama harus kita tanggalkan lebih dahulu agar kita bisa mengenakan yang baru.

Keberadaan kita sebagai manusia baru memungkinkan kita untuk berbuah secara rohani. Kita diubahkan untuk menjadi anak-anak Tuhan, menjadi "orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihiNya", dan di dalam bentuk manusia baru itu seharusnya terdapat hal-hal seperti "belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran" (ay 12), penuh pengampunan (ay 13), dan di atas semuanya itu mengenakan "kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (ay 14), serta dipenuhi damai sejahtera Kristus. (ay 15) Inilah yang seharusnya terdapat di dalam manusia baru yang telah diubahkan dan bukan sebaliknya, seperti kesombongan, kikir, sulit memaafkan, dendam, dan sejenisnya. Lewat Kristus sesungguhnya apa yang ditawarkan Tuhan itu begitu baik. Kita dianugerahkan kesempatan untuk menjadi lahir kembali menjadi manusia yang baru, tetapi kita harus terlebih dahulu membuang segala lumpur dosa lama yang mengotori kita. Setelah mengenakannya pun kita hendaknya jangan kembali mengotori dengan berbagai kebiasaan jelek atau hal-hal buruk yang dahulu kerap kita lakukan.

Let's leave the old one and be a new creation. Mari tanggalkan manusia lama kita dan syukuri hak sebagai ciptaan baru. Saya berdoa agar kita semua bisa memasuki tahun yang baru dengan lebih baik lagi, menjalani harapan Tuhan akan kita yaitu "supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (Efesus 4:23-24). Tahun yang baru akan sangat baik dijadikan sebuah momentum untuk sebuah perubahan kepada kehidupan dalam Roh yang berkenan di hadapan Tuhan. Mari kita tinggalkan diri kita yang lama dengan kebiasaan-kebiasaan buruk kita, dan masuklah ke dalam masa depan sebagai manusia baru yang terus berbuah lebih lagi.

Sebelum mengenakan hidup baru, buanglah terlebih dahulu hidup yang lama yang masih mengotori diri kita
 
Sumber : www.renunganharianonline.com


Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar